Selamat Datang Di Blognya Kelompok 9.............

Matahari


Aku adalah panas terik.Memberi sinar permai di jauhari.Di pelupuk senja ku berselimutkan mega orange.Di sangkar pagi bermahkota mega putih.Memang hari-hari semakin berlalu.Kutemani engkau sampai mendekatlah waktu itu.Seringkali panasku memberimu kekuatan.Seringkali pula panasku kau selewengkan.Dan hari-hari terus berganti.Tahu kah kau bahwasanya tiada hari tanpa aku.Karena akulah yang mengendalikan hari.
Berdiam di kala ku berdiri.Aku soroti mata-mata pencari koin besi.Dari padang rumput kuning hingga bangunan baru yang menantang langit.Aku berikan energi untuk mencari koin besi.Tapi ada juga yang ingin mencari yang lebih panas dari sinarku.Memang aneh.Jelas di pelupuk mata kalu bang tentu itu adalah sebuah jebakan,namun malah masuk ke sana.Kala ku berdiri “mereka” berkata yang tidak pasti.Dan dasi hitam bertuliskan 1001 dolar tertera dengan merek korupsi.Aduh,aneh-aneh saja “mereka” itu.
Siang mencekam karena panasku membayang.Sungai berjejeran,air meluap dari sarangnya.Aku mengankat ribuah H2O.Segerombolan awan hitam berdiskusi.Keluarlah tetes demi tetes air murni olahan alam sejati.Aku ber tengger di singgasana malam.Ternyenyakkan oleh bantal bulan.Sinarku kuberikan kepada si bulan.Dan kelak nanti aku dapat beristirahat dengan tenang.

Salahkah Aku

Salahkah aku buang bensin di jalan
sulutkan geretan, membakar kota,
dan orang-orang bergelimpangan,
sedang kamu menari-nari di atas reruntuhan
oh aku takjub melihatmu dan bertepuktangan
atas tarianmu
Salahkah membiarkanmu terbakar
sedang aku masih menghitung harga bensin
yang lenyap. dan kau masih juga menari-nari
di jalanan. lalu panggil namaku dalam lirikmu
ah…rupanya kau kesurupan seperti penari topeng
dan berlari-lari membakar kesepian kota
aku memang salah biarkan roda besi menggilas
runtuhan gedung, serpihan tulang busuk
dan kau yang kelelahan mencari aku
uh…kotamu dan engkau sudah musnah
tinggal sisa alasan ceritakan kejamku


By. www.cahayanya.name

Mawar Muda

Dibalik semburat putih wajahmu teduh
Anganku melayang-melanglang jauh
Sepucuk harapan bermain dan berlabuh
Mengharap kau semakin bertumbuh
Mawar mudaku nan ayu bersahaja
Dalam panas mentari elokmu menebarkan makna
Menepiskan duka, menghantarkan bahagia
Menarik segenap alam tuk hening memuja
kaulah pengganti bidadari terbang
Mengalirkan manis madu pada sejuta kumbang
teruslah bernyanyi dalam tangis riang
Besar dan tumbuh dengan senang
Kini Aku menunggu mekarmu penuh
Akan ku jaga dengan segala peluh
Di sini –menanti, kuncupmu tumbuh
teruslah mekar kuncup mawarku teruslah tumbuh
penghujung laju berselimutkan mega
bercanda mesra engkau dengan angin kelana
sang bayu terus saja nakal menggoda
Malu memuji indahmu Putri tercinta
Sepoi-sepoi bercanda di antara kelopak lentik
Semilirnya menitipkan embun sepercik
Sebagai sajak rayuan yang lembut menggelitik
Padamu, mawar muda kuyang teramat cantik

Tanda Mata

Sebelum Kau pergi
Pandang Mekar bunga
di halaman. Yang berseri
sejak cahayamu memekarkan
Sebelum terbenam, baiknya kusematkan
kembang di telinga.sejenak menahan rembulan
pulangkanmu. dan bibir bisikkan kata pisah
kuharus pulangkan setiap cerita pada langit jingga
Setelah hilangmu, aku serupa ranting kering
lukai wajah rembulan. tak lelah kucoret wajahnya
hingga kuyakin kau tiada dan langit pun lepas bayangmu.
dan sepertinya rembulan telah sembunyikan jasadmu
di balik wangi kamboja

Tanpa Hadirmu

Tanpa hadirmu, kurebahkan diri di tengah tamu-tamu
yang duduk kelilingi tubuhku.
malam ini aku akan menjadi jamuan buat mereka
Doa pembuka terapal
dari mulut ketua hingga rombongan mengikuti,
lalu susul doa-doa lain bergema dalam ruang tamu
Sunyi, senyap hingga kutertidur, pasrah
pada ingin mereka.
Sudah setengah jam, entah berada dimana aku?
kulihat sang ketua iris nadi tanganku.Darah mengucur
ramai-ramai para tamu nampung lalu meminum.
mereka tertawa biarpun mulut berbau amis, lalu mereka
iris tubuhku.Memakan daging,hati, otak,jantung, mata,
tinggal tulang.Katanya buat anjing penjaga rumah
Kembali sepi, tamu-tamu pulang dan berangkat lagi
cari korban baru.Mereka tinggalkan tulang, serpihan daging,
dan aku yang melayang-layang tak berwadah.
Kembali sepi, kau datang, bersihkan yang berserak,
lalu bakar tulang-tulang dan panggil namaku dalam raungmu
kau ingin aku kembali, kau mau aku masuki wadahmu,
kau tak ingin sendiri tanpa aku.Lalu dalam sebuah kilatan
aku merasuki dirimu dan aku menjadi kamu.kamu adalah aku
aku hidup kembali pada dirimu
Pagi terbit, kulihat mayat-mayat gelimpangan di runtuhan bangunan
oh tadi malam telah datang tamu tak diundang lalu merampok dan
membakar bangunan.kudengar kau pun ikut terbunuh saat masih tertidur

Jangan Kaukira

delapan puluh kurang delapan
pasang bintang
menyapa setia menatapnya
hanya senyum
sebagai timpal jawaban
jawaban seiring guntur
temani tebaran
sewangi hujan melati
melati merah
dari awan yang terlilit
di dada langit
langit biru
sebiru panggilan
kubah di benaknya
mata dunia lagi gerhana
ia ngerti sekali
maka sejak kerikilnya
merudal dari ujung-ujung jemari
degup jantungnya sengaja
ia kirimkan berkali-kali
mungkin berbeda
dengan cerita yang kauterima
aku juga takut keliru
sebab di detaknya yang terbaru
ada janji lain yang ia rindu
datang menyerbu
bukan lagi tentang
bidadari-bidadari itu
aku teringat sesuatu


By. www.cahayanya.name

Malam Ini

Embun doa beraroma tua
tiba ke layu aminku malam ini
dulu kami pergi pulang berdua
langkah kecil tereja menjadi
kasih mungil dari bapak
senyum rona diorama senja
tiba ke pahit harapku malam ini
dulu kami bikin kue bersama
adonan biasa terasa menjadi
sayang sederhana dari bunda
sesal bumi terpasung matahari
tiba ke gerimisku malam kini
awan diam lalu terusterusan
jujur kepada kalut hujan sungsang
tentang kasihsayang takkan terbilang

Berbeda, Dengan Nama Yang Sama

Dulu aku pernah dengar suara itu
telfon berbicara, padahal aku tak menyangka
sebuah bulan dan berjuta bintang yang tak nampak
tau isi fikiranku saat itu…
Tapi, saat ku tersentak sadar
suara itu hanya tinggal suara sepintas selalu
kini, aku kembali dengar suara itu
tanpa alat bantu berbicara, padahal aku tak menyangka
sebuah papan tulis dan puluhan bangku yang tak menyapa
tau, isi fikiranku saat itu
tak tau, sadarkah aku
suara itu mengusik hati ini lagi
Dulu dan kini, sama-sama ku dengar suara itu lagi
berbeda, tapi dengan nama yang sama
dulu hanya guyon….
tapi kini aku tak tau apakah mungkin sebuah lelucon…
Dulu hanya suara sepintas selalu
tapi kini aku tak mengerti mengapa belum berlalu
dulu tak mungkin kutemui sumber suara itu
tapi kini, mungkinkah ada lanjutan kisah dari pertemuan sumber suara itu…
By. Very Sonata

Selembaran Nilai

Melihat para pelajar sekujur gentar atau tegar,
dalam menantang kesiapan perjuangan akhir pendidikan
yang selama mereka duduk,
mematung,
menahan bertahun-tahun,
di kursi penentuan kelulusan pendidikan.
Yang kini kelulusan dalam selembar nilai bertingkah dalam bersyarat,
berbau sengit polotik pemerintahan,
padahal masih tak mampu menjawab
berjuta rakyat bermata pencairan pengharapan kerja,
mengais rejeki penuh tetes darah duka dan papa,
keadaan lapar dan dahaga.
Yang mungkin ulah pendidikan itu sendiri,
yang masih sok jual mahal.
Tawa berbalut sendu,
sendu bercampur kobar api di dada.
Semua suara pelajar berbaur menderu
ketika mendengar ucap seorang guru membahas tegas
ketetapan kelulusan menanjak meroket
walau di pandang hanya setitik angka,
akibat ulah birokrat berhati bara
melihat negara tetangga yang meningkat drajat.
Ketegangan di rasa menyiksa.
Ketidakberdayaan menjadi dasar dalam sambut akhir pendidikan,
yang memaksa mereka siap menghadap tantangan
yang di rasa berat bagi seukur pelajar,
anak petani padi dan singkong,
anak tukang becak dan tukang ojek,
anak kaum buruh yang gaduh ulah bos yang hanya memeras keringat dan menghisap darah.
Dan beban siswa menjadi beban guru.
Guru tersunggkur melemas
dalam lihat tetap penuh pada binar-binar mata kejujuran tentang ketidakberdayaan.
Dan guru mengurai bahasa,
“Betapa pendidikan hanya nilai lembaran kertas.
Tersobek lalu hancurlah pendidikan.
Tapi ia adalah lembar nilai keramat sangat
dan sampai dalam mendepak impian keilmuan.”
By. M. Lubab el-Zaman

Putaran Kehidupan

Kehidupan… .
Adakalanya berada dibawah,
Mengingatkan kita.
Kehidupan…
Adakalanya berada di puncak,
Melupakan kita.
Kehidupan…
Kalanya berada di tengah-tengah,
Menyedarkan kita.
Kehidupan…
Kalanya ada kembali ke silam,
Ingatkah kita?
Kehidupan…
Kalanya da maju ke depan,
Lupakah kita?
Kehidupan…
Kalanya ada sesat ke sini,
Sedarkah kita?
Kehidupan…
Sentiasa berputar hanya…
Sekadar menunggu…
Saat hentinya!

Apapun Butuh Dibagi

Dalam setiap keadaan manusia harus selalu berbagi.
Jika kamu berbahagia, kamu membutuhkan teman
untuk membagi kebahagiaan mu agar tak terlalu bertumpuk.
Jika kamu sedih, kamu selalu ingin berbagi sedih mu
agar lara mu dapat terobati.
Jika kamu mengalami kejadian yang memalukan,
berbagi lah maka kejadian yang memalukan itu
dapat menjadi sebuah lelucon yang dapat ditertawakan.
Jadi, dalam setiap keadaan apa pun
manusia harus selalu berbagi.
Apapun butuh dibagi.

Keagungan-Mu

Seandainya bila Aku harus pulang..
aku ingin menyebut nama mu
untuk yang terakhir kali,
karena selama aku telah lalai
dan telah jatuh ke dunia yang sangat sangat hitam.
Di mana aku
oh di mana aku ini,
aku tidak tahu
bekal apa yang harus ku bawa pulang nanti
Ya tuhan selama ini hamba mencurangi waktu,
tidak pernah berpikir dengan hati yang jernih,
berakal dan penuh dengan keiklasan,
hamba hanya meninggi-niggi kan diri hamba
Ya tuhan
berikanlah hamba setetes karuniamu
agar hamba tidak lagi tersesat
kejurang yang hitam
dimana hamba hanya sementara saja berpijak didalam nya
YA tuhan
jika hamba memang harus pulang
berikanlah hamba setetes hidayah
agar hamba tidak lagi curang didunia mu ini
biarkan hamba membawa bekal setitik saja..
amal amal dan kebaikan
agar hamba tidak tersesat di alam yang berikutnya.
Amin ya robbal allamin…

Ketika Termenung

di malam hening
termenung…….
dalam rengkuhan nista
kian larut makin menusuk
mungkinkah kan henti
dusta gantikan bijak
tuk sesali yang kelabu
saat enggan sebut namaMu
kini tersudut di pojok
tersandar di tembok rapuh
harus…harus…harus…
walau paksa tuk pilih
arah hidup yang hakiki
dalam restu Illahi
reres, 300790

Puisi Untuk Ibu

Ibu…
adalah wanita yang telah melahirkanku
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa
Ibu…
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam
Ibu…
adalah wanita yang penuh perhatian
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
bila aku kesepian
Ibu…
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku
Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu
Ibu…
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku
Ibu…
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga
Ibu…
hanya do’a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas
Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu
I Love You So Much Emuach..


Kasih Ibu

Dentingan nafasmu menyelemuti hari hingga senja
Tak tersimpan setitik kelelahan di wajahmu
Tak ada sesal saat semua harus kau lalui
Langkahmu tak pernah henti
Melangkah untukku
Kasihmu tak kunjung redah
Walau dalam lelah
Kau tetap merangkai kata bijak untukku
Mengurai senyum
Di setiap langkahku
Mendera doa
Di setiap helai nafasku
Ibu….kau mutiara di hatiku
Relung hatimu sangat indah
Hingga aku tak mampu menggapai dalamnya
Tetes air matamu menguntai
Sebuah asa untukku
By : Nyna

Arti Cinta

Di dalam kedinginan jiwaku
Kau hadir mendekap erat kalbuku
Dalam kesendirian nuraniku
Kau temani aku dengan kemesraan
Dalam kegalauan jiwaku
Kau hadir untuk menghiburku
Dalam kesepian malamku
Kau hadir dalam indahnya mimpiku
Tiada yang kupikirkan selama ini
Kecuali aku merasa berarti bersamamu
Kan kuayun langkahku ini
Bersama irama kerinduan
Kangen khan slalu menyelimuti hatiku
Tak ada sesuatu terindah untuku
Karena kau segala-galanya bagiku


Kau Tiada

Tak kumiliki lagi yang sepertimu
Tuk kedua kali ..
Tiada harapan lagi sejak kau tiada
Tinggalkan aku ..
Apakah mungkin harapan mati yang kuharapkan
Sejak kau pergi . .
Apakah mungkin
Semua t’lah berakhir ..
Tak pernah terlupakan
Indah raut wajahmu ..
Tak akan mampu hilang
Cinta tulus darimu ..
Sejak kau tiada ..
Menutup kenangan antara kita
Tak mungkin ada harapan lagi
Kau tak tergantikan ..
Sejak kau tiada
Menutup kenangan antara kita ..


Copyright : http://cahayanya.name/2010/10/kau-tiada.html#ixzz2CyCjfC5H
By. www.cahayanya.name

Bunga Cinta

Suatu hari aku sedang berjalan di sebuah taman
tiba-tiba, kulihat sekuntum bunga yg amat indah
aku tersentak, melihat dari dekat
akupun mengagumi, terpesona dan terpana memandangnya
Saat itu aku berada didekatnya agak lama, tak ingin berlalu
inginku membawanya memetik bunga itu, aku memandangnya didalam pot
agar aku dapat memandangnya setiap saat…
namun hatiku bertanya-tanya, Siapakah pemilik taman ini, siapakah yang punya seluruh bunga ini….
Bolehkah aku memetik, dan membawanya pulang ?…
tapi, bila kubawa, akankah dia seindah ini ?…
tidak, aku tersentak sadar…, kendati aku akan memetiknya dan membawanya pulang…
dia akan kehilangan jiwa dan mungkin mati,… itu berarti aku egois buat kesenanganku sendiri
Kini kuputuskan menghadap sang pemilik taman
aku memohon, agar aku dapat menjadi situkang taman
yang selalu merawat bunga-bunga itu…
dengan begitu, aku dapat memandangnya setiap hari,
aku dapat menjaganya dan aku dapat mengaguminya, sesering aku mau
dengan begitu, seiring musim berganti
sang bunga layu dan kering, masih ada lagi kesegaran baru
dan keindahan itu takan pernah hilang, sebab itulah jalan panggilan sang bunga
Dia akan semakin cantik
karna memberikan dirinya bagi alam ini
trimakasih Sun…
karna engkau t’lah menjadi sekuntum bunga yang indah…
By. Very Sonata

Kehilangan

Tersenyumlah saat dirimu merindukanku
karena saat itu aku juga merindukanmu
menangislah kau saat merindukanku
karena saat itu aku tak berada disampingmu
pejamkanlah mata indahmu,
karena saat itu aku berada didekatmu
cinta ku hanya untuk kamu
rasa setiaku hanya untukmu kasih…..
kenangan-kenangan indah kita,
tak kan pernah kuhapus
cintaku padamu bagaikan mentari
mentari yang tak pernah redup sinarnya
namun semuanya terasa jauh saat kau tinggalkan aku
di hati trasa hampa tanpamu
walau sayap- sayapku telah patah karnamu
namun cintamu akan kusimpan dalam lubang hatiku
walau kini ku tlah kehilanganmu
kini bagiku sulit melupakanmu
biarkan Tuhan yang menyatukan cinta kita
walau setelah kematian kita tiba
Oleh : nila silviyani

Senja Nan Sendu

langit jingga memudar sudah..
Awan hitam menebar kelam…
Ku yg hanya bisa terdiam…
Duduk termangu menahan rindu…
Lembayung senjapun jadi sendu…
Pantai impian jadi sepi
burung camar seoalah mengerti
tentang rinduku pada kekasih
wahai awan hitam yg menutupi langit jinggaku
pergilah menjauh…
Aku ingin temukan bayang kekasih di merahnya langit
duhai camar kecil terbanglah tinggi….
Sampaikan salam rindu pada kekasihku…
Katakan padanya kunanti dia di pantai ini
diujung senjaku nan sendu…

Mendua

maaf kan aku…
Jika buat hatimu terluka…
Saat dia hadir kembali isi
hari-hariku…
Ku juga tak menyangka…
Dia yg dari masa lalu
kembali menyapa…
Membawa bahagia….
Kau yg begitu sederhana
mencintaiku tulus apa adanya.
Kenapa ku tega, khianatimu dan mendua…
Sikap lembutmu memaafkanku…
Justru membuat ku malu….
Kenapa ku mampu khianatimu…
Kasih…
Kenapa kau begitu bijaksana…
Meski kau terluka…
Taukah kau…
Bijaksanamu membuatku tersiksa..
Bingung diantara dilema
memilihmu atau dia…
Aku tersiksa karna mendua..
By , mona maniez

Bodohkah hatiku Ini

Kala hati ini sudah terpatri
Sang pujaan slalu terbawa mimpi
Apakah ini cinta sejati ….
Yang kelak kan bisa kunikmati
Meski raga tak bertemu
Tatap mata tak tertuju
Namun mengapa hati ini rindu
Seolah olah ia slalu ada disampingku
Cintaku penuh dengan do’a
Sayangku teriring rindu air mata
Sujudku pada-NYA agar ia jadi imamku yang setia
Dan kan kuabdikan diriku menjadi qorrota ‘ayunnya di dunia
Tapi mengapa ia berpaling pada yang lain
Rasa hatipun terbakar bagaikan lelehnya lilin
Tak terasa air mataku jatuh bergulir
yang sakitnya terus menghembus bak angin semilir
Bodohkah diriku mencintai ia yg tak pernah kujumpai
Bodohkah hatiku ini…
Bodohkah rasaku ini…
Bodohkah cintaku ini…
Jika kubodoh … lalu mengapa rasa cinta ini ada padanya
jika kubodoh … lalu mengapa hati ini rindu akan dia
Jika kubodoh … lalu mengapa mimpiku ada banyangnya
Jika kubodoh … lalu mengapa dalam sholatku slalu ada dia
Bodohkan aku …
Bodohkah aku …
Bodohkah aku …
bodohkah aku …
Oleh : fitriani adelia jannati


Keindahan Cinta

Cinta adalah kata hati
Hati yang diisi oleh cintam
Sedalam kau menyelam ke dasar hatiku
Seakan dunia penuh cinta
Cinta memang indah
Cinta membuatku mengerti
Cinta kurasa lebih begitu indah
Cinta membuat hati berbunga-bunga
Cinta serasa manis sekali
Buatlah aku orang yang penuh cinta
Cinta&kasih sayang yang begitu tulus
Keindaha cinta menjadi kenangan
Untuk masa depan menjadi cerita
Kenangan yang sangat indah seumur hidupku….
Oleh : fazzya


Dirimu[

Hening kurasa dalam hati
Gejolak cinta beriakan pertanda nyata
Cinta bagai mutiara yang berkilauan
Sangat berharga untuk tak dilewatkan
Meski hati terasa pedih….
Kan kucoba tegarkan hati
Angin seolah berberbisik merdu
Tak ada kata yang ingin terucap
Kini dirimu semakin nyata
Bersemanyam dalam hatiku
Tak bisa kupungkiri rasa ini
Sebersit rasa galau gulana
Bayangan dirimu terlukis
Menyusup masuk dalam hatiku
Merangkai setiap alunan cinta
Kepinagn kata seakan berjatuhan
Mengucapkan syair cinta
Menjadi melodi dalam hatimu
Oleh : Mirah Sumirah

Caraku Mencintaimu

Melihat senyummu di awal pagi
Mendengar derap kaki langkahmu
Melihat gurat gurat wajahmu
Adalah kebahagiaan tiada terkira bagi diriku
Biarlah..
Biar engkau tidak memikirkanku
Memimpikanku adalah hal mustahil bagimu
Melihatku adalah hal yang biasa untukmu
Tapi bagiku memimpikanmu adalah karuniaku
Melihatmu adalah sesuatu yang kutunggu
Biarlah..
Hanya tiga huruf balasan pesan darimu
Hanya sepatah kata yang keluar dari mulutmu
Tapi bagiku..
Satu lembar pesan kurasa kurang
Satu jam ucapan belum cukup menerangkan
Saat pergi denganmu
Berusaha kau untuk sejauh mungkin berada dariku
Tapi bagiku..
Menghirup aroma parfummu
Sudah cukup menghiburku
Itulah caraku mencintaimu
Mencintai yang tak memiliki
Karena mencintai adalah memberi yang terbaik
Untuk orang yang kita sayangi
Bagaimana melihatmu bahagia sekarang dan nanti
Pernah kucoba ungkap rasa itu
Tapi engkau menolakku

Kenangan Cintaku

Sebulan sudah kita berpisah
Sebulan, waktu t’lah berlalu
Sebulan sudah kau berikan kenangan terindah
Sebulan, saat terakhir kita bertemu
Entah kita kan bertemu lagi?
Entah kau kan mengingatku?
Entah aku kan mengenalmu?
Entah hari esok yang ada?
Kau berikan dirimu kepadaku
Kau berikan kenangan terindah
Kau ukir mesra bayangmu dalam hatiku
Kau ukir senyum manis dalam anganku
Aku ‘kan menyimpan memori ini
Aku ‘kan mengabadikanmu dalam hatiku
Aku ‘kan setia ‘tuk menjaga kenanganmu
Aku ‘kan tetap menyintaimu, kekasihku
Mungkin takdir bukan milik kita
Mungkin kita harus berpisah
Mungkin kita takkan bersatu
Mungkin ini yang terbaik bagi kita
Tetapi aku tetap bersyukur
Tetapi kau ‘kan s’lalu kukenang
Tetapi aku tak dapat melupakanmu
Tetapi kau ‘kan dalam diriku
Kenangan bukanlah untuk dilupakan
Kenangan adalah awal untuk masa depan
Kenangan biarlah tetap menjadi kenangan
Kenangan s’lalu ada dalam diri ini
Cinta adalah sesuatu yang suci dan tulus
Cinta bukanlah untuk disesali
Cinta menyapa tanpa mengenal waktu
Cinta itu selalu jujur
Aku ‘kan membuka lembaran baru
Aku ‘kan meneruskan hidup ini
Aku ‘kan belajar menyintai lagi
Aku ‘kan s’lalu mengenangmu
Kau harus menjalani kehidupan ini
Kau jangan berhenti berharap
Kau ‘kan selalu kubawa dalam doaku
Kau ‘kan tetap menjadi kenangan cintaku

Sungai Air Mata

bayi-bayi menangis lelehkan air mata
anak-anak merajuk mengumbar air mata
ibu-ibu bersedih mengumbar air mata
kaum buruh berurai air mata
badut-badut tertawa dengan air mata
kini semua paham
kini semua tau sungai air mata bukan mimpi bukan khayalan
airnya jenih bagai telaga
tak banjir dimusim penghujan
tak kering diwaktu kemarau tiba
sungai airmata selalu mengalir
entah dimana akan bermuara
tapi siapa yang mengerti
ikan-ikan engan hidup di disungai airmata
sebab ikan-ikan pun tau hakikat air mata adalah derita
tapi siapa pula tak mengerti
sekelompok manusia bergembira diatas perahu
melintas di sungai air mata
menebar pukat dan jala


By. www.cahayanya.name

Sesungguhnya Gaza

darah dan airmata kalian
menetes kepada kami sebagai berita
masih hitam dalam deretan huruf dan angka
berlatar keruh kertas koran, putih layar laman
atau remang terang telepon genggam
bukan merah seperti merah kalian
yang terus gigih bercerita
bukan bening seperti bening kalian
yang terus gagah bersidoa
sejujurnya kami ingin kepastian
besok, lusa, atau sepekan dari sekarang
apakah perang
membuat raut muka kami yang ditopengi kemerdekaan
akan benarbenar persis seperti mimik surya salju kalian?
sejujurnya kami ingin kepastian
bulan besok, tahun lusa atau sewindu dari sekarang
apakah gaza
membuat bumi kami yang menua makin diguraui perdamaian
sepalsu manjur madu yang dirundingkan kepada racun penjajahan itu?
kami ingin menelunjuk langit
dan berhasil menghadiahkan kesaksian
seperti saudara kami yang istirah di tanah perlawanan
tapi kami masih ingat pelit
dan terjungkir mengelit duka kejauhan
seperti lupa bahwa nafas detik ini adalah karena izin Tuhan
serupa izinNya atas detikdetik kini
saat kalian menyejarahkan kepahlawanan
dan kami tertatih membisikan proklamasi
sesungguhnya gaza lebih dulu menang
sebelum darah di hari sabat itu tertumpahkan
terbukalah keselamatan bagi syam!
Oleh : zaki

GAZA TERCENGKERAM SI KECIL

Ini pedang kayu, terlilit kain geram
pada tangan mungil terkepalkan
seumpama sang panglima perang
Wajah tanpa dosanya menukik tajam ke arah cakrawala
Langit memendar merah, seakan muntahan amarah
menampar angin dan sulutkan bara pada si kecil
Lidah api jilati seluruh raganya
Pasukan yang kemarin terdengar tawa di dekat saung
dengan setumpuk mainan dan ocehan tak karuan,
kini harus menahan gerusnya pilu
akan kawan-kawan yang tergeletak
karena meriam layangkan tubuh oleh musuh-musuh
Mereka layaknya pasukan gajah Abrahah
Yang terkesiap hancurkan Ka’bah
Namun kisah putus,
Gerombol Ababil mencakar batu panasnya Jahanam
Lengkingkan serbuan perang
hingga tubuh raksasa mereka carut-marut
ditindih panas batu neraka.
Lalu ke manakah pasukan Ababil sekarang?!!
Padahal kami telah siap memunggungi tubuh di antara sayap-sayap
Untuk merejang kalian di jalur Gaza penuh derita air mata
Satu pedang, ribuan aliran darah yang tercuat porak-poranda
Biarkan kami hisap sekutu musuh,
meski pedang tak robek baju mereka
Maka, lihatlah kaki si kecil yang gelisah menatap langit
Eraman murka dari wajah manis itu seperti raksasa
yang akan membelah pongah mereka
Agar bisa berdiri acungkan pedang untuk Palestina

By. www.cahayanya.name

Kerinduan Abadi

Mencoba lepaskan beban
Kutulis sebait lagu tentang kerinduan
Terpendam dibatas jarak yang memisahkan
Jujur ingin aku bertemu
Mencoba lukiskan bayang
Selintas wajah gadis yang kurindukan
Di awan kugoreskan imaji dan bisikkan
Tetap setia padaku
Betapa berarti
Sesaat pertemuan kita
Obati rindu sekian waktu lamanya
Hanya hati
Setia pada cinta dijiwa
Kan membawa ini jadi selamanya


By. www.cahayanya.name

Ku Menanti

Ku tak tau apa sebab yang terjalin
buatku luluh tak berdaya
terdiam menanti sebuah asa
meminta diriku tuk berdiri
meniti kembali jalan yang telah kulalui
Meski payah
tak tau lagi pa yang mampu sadarkan ku dari mimpi ini
mimpi tentangmu di hati
tersirat senyummu
memercik di kilauan cahaya
Bangunkan aku!
bangunkan dari keadaan ini
ada kenyataan yang harus kujalani
ada hati yang telah menanti
menantiku tuk kembali


Penghalang Waktu

Kenapaku?
Slalu terhempas inginmu
Tlah banyak asam ku sesap
hingga mimpi ku melesap
Cerahku
menghilang terhalang waktu
Jangan tahan angin itu,
biarkan
berhembus pelan
Jangan kau tahan
di samping inginmu
Kau
penghalang waktuku
Sudah cukup kau jadi mendungku,
tlah jengah ku tertutup egomu
:izinkanku berdiri d tempatku berhenti:
by. xentra

Sebuah Impian

Indahnya hidup tak dapat kurasa lagi
Indahnya bunga tak dapat ku lihat lagi
semua bagaikan hampa tak berarti
Hidup ini bagaikan sebuah daun yang kering
yang tak berarti yang hanya bisa
dinjak dan dibakar orang.
Hidup ini kini terasa hampa dan tak berarti
nikmatnya tak dapat ku rasakan lagi
dan tak dapat ku nikmati.
Setiap orang pasti punya impian
setiap orang pasti punya keinginan
Impian ku saat ini hanyalah satu
sebuah kasih sayang dari orang tua
yang selama ini tak pernah ku rasakan
Jika Tuhan masih memberikan aku kesempatan
untuk hidup lebih lama lagi
Impian Ku hanya satu
mendapatkan kasih sayang
dari kedua orang tuaku
sebelum Ku menutup mata.


By. www.cahayanya.name

Ingini Dirimu, Katamu

Kau usik bejana hati
Memberi warna jingga merona
Menggelepar tanpa daya
Sayang,
Cumbui aku di tengah gemintang
Berkejar berpelukan di sela awan
Kurasai liat tubuhmu meradang
Lekat menggeliat merintih tertahan
Jatuh tiap tetes keringatmu
Menghantam jurang membisu
Pilu tak lagi beku
Rayu menembus tabu
Bisik sendu elus kalbu
Ucapmu,
“Aku menginginkanmu”


By. www.cahayanya.name

Menunggu

Ketika Mentari berlalu
meninggalkan senja kelabu,
ia datang.
dilelap bayang nyata
mengucap pesan sederhana.
begitu dekat, memeluk erat
menyelami rindu resahku,
begitu nyata.
terjaga aku,
menuruti pintamu, kasih lalu
mengikuti langkahku,
apa artinya? aku tak tahu..
di kehidupan ini
jauh darimu,
mungkin itu, tak mungkin bertemu
tapi bayangmu mengiringiku,
kuwujudkan dalam nyataku.
demi untukmu

Aku lakukan apa yang harus aku lakukan

Mencari kebahagian tak semudah impian
Tak kan ku berharap dan tak ada harapan
Kini dirimu hanya tinggal sebuah kenangan
Hingga kudapatkan arti dalam sebuah perjalanan
Perih hati tak sama lagi kurasakan
Jiwa yang kosong hanya haus akan perasaan
Jauh ku lihat esok tanpa lagi sebuah bayangan
Bersama dirinya yang mencintaiku adalah kenyataan
Aku lakukan apa yang harus aku lakukan
Melangkah kedepan tanpa sebuah ingatan
Akan dirimu dalam penderitaan dan kekecewaan
Dan akan kulakukan seperti yang kau lakukan



By. www.cahayanya.name

Biar Padam Segala Sepi

arena ada janji di hati kutulis puisi di laut mimpi
Rindu kelasi meracik janji pengobat mimpi kasih sejati
Topan dan badai aku layari untuk mengikat tanda jemari
Di hulu sepi merangkai hari demi tujuan satu yang pasti
Jika aku merapat nanti sudi engkau datang berlari
Biar kita merangkai hati janji setia sehidup semati
Demi cinta yang telah bersemi cibiran orang jangan peduli
Mari kita merajut mimpi suka dan duka kita hadapi
Kapal layar di ujung meti ikan pari taruh di api
Kita berlayar di musim nanti biarlah padam segala sepi
Aku berjanji kepada bumi demi engkau si bidadari
Bila bersama sampailah nanti di pintu surga saling menanti
Oleh : Dhino
Aceh

By. www.cahayanya.name

Irama Dan Lagu Semalam

Irama dan lagu tak dapat dipisahkan
dan sebuah kenangan
indah alam dalam renungan
muda mudi berpandangan. ..
Semalam berlalu pergi
manisnya hidup bagai ayer hujan mencecah bibir
senda gurau mu dan hilai tawa mu
menyemarakkan kelipan cahaya hati
Istana impian dan angan-angan
menjadi rata dilanda ombak
kini aku senang dengan malam
dan mengelak cahaya siang
Semalam berlalu pergi
banyak lagu yang ingin ku dendangkan
banyak rahsia tersimpan yang ingin ku curahkan
banyak kedukaan.. tak sanggup ku saksikan
Aku berlari tanpa henti mencari sesuatu
apakah sebenarnya erti kehidupan
setiap ucapan yang pernah aku lafaskan
tiada satu pun memberikan kesan
Semalam.. bulan berwarna biru
aku masih mengharapkan sinaran baru
ku gunakan usiaku sebagai azimat sakti
untuk mencari sebuah kebahagian
Aku pelakon watak pencinta
penuh kesombongan dan kebangaan
api yang ku nyalakan padam secara tiba2
kini tinggal lah aku bersendirian
Masih banyak lagu yang ingin ku dendangkan
terasa pahit ayer mata yang ku telan
kini telah tiba masa untuk mengakhiri
sebuah lakonan sandiwara kehidupan
yang berjudul ‘Cinta, Irama Dan Lagu Semalam’ …..


By. www.cahayanya.name

Takut

Tuhan…
tak terhingga ku mencoba
menempuh berbagai cara
pegang teguh ku bersimpuh
akan iman begitu rapuh
gejolak hati terus bertempur
nista diri tak ubah lumpur
dari dosa yang ku tata
kupelihara ibarat harta
takut ajal datang merenggut
dari akhlak yang tak patut
ku bersujud harap Kau jemput
dari taubat pengantar maut
amin…….. ……… .


Ku ingin tahu

Ku ingin tahu siapa
Dia yang memikat hati
Entah bagaimana caranya
Aku bisa tergoda
Ku curi-curi waktuku
Tuk mengusik hatinya
Banyak cara kucoba
Demi untuk mendapatkan hatinya
Mungkin kau tahu
Tuk mendapatkan nya
Tuhan tolonglah aku
Ingin kumenangkan hatinya tuk miliki

Jika mungkin kutahu apa yang bisa menaklukannya
Belah dadaku tuk butikan cintaku
Mungkin enggkau tahu aku cinta dia
Ingin ku menangkan hatinya tuk kumiliki


Doa Setangkai Padi

Doaku…
jerih payahku tuk lupakan sendu..
kini aku tercabut dari alammu..
indahmu wahai bumi…
kini aku miliknya…
milik manusia yang tak sempurna hatinya..
berdawai nafsu tuk jinakkan musik lalu memakanku..
tapi khalifah yang secara indah membiakkanku..
akulah padi…
panganan manusia dengan lahapnya raksasa..
berjuta darah hampir sesak mengejar dahaga..
nafas terengah..lapar menerjang..jiwa menderu
tapi akhirnya kenyang jua..
wahai manusia…
aku berdoa…
DOAKU…
jadilah prajurit diatas bumi dan rantaikan jahatmu..
latihlah jantungmu tuk guncangkan amal baik..
agar kau menang…
DOAKU…
jadilah seniman tuk karyamu merajut kedamaian…
agar indah bumi megundang senyum langit…
biar mereka para pecundang berdenyit nanar….
Kau makan aku…
aku takkan nestapa…
tapi aku berharap…
harapanku besar…
maka,
KABULKANLAH PERMINTAANKU!


Kurayapi Sekujur Kesepianku

Kurayapi sekujur kesepianku
Mengundang angan dan sengat kumbang
Mata bintang yang diam dan berkelesatan
Menyuguhi harapan di semesta lenggang
Sampai kasih dan ingin terbentang
Membujuk pengembara merakah
Yang tenggelam di bawah kubang resah
Menanti dara cantik yang telah datang
Membujuk arah pengembara merambah
Terus mewangi aroma bunga cinta sampai ujung hari
Membangkitkan gairah sang pencinta dalam darah
Yang menentangkan kesenyapan sendiri
Ku temukan perempuanku
Dalam batas asa ku mengagumi sesok diri membaui
Dan membenamkan dua serpihan bintang
Yang memancarkan pesona terang
Ia selalu memintaku melukiskan kisah yang ada
Atas cinta terperi di dinding-dinding hati
Kami hanyalah sepasang pecinta mengharap sejati
Bersama berkelana dari waktu-kewaktu menjaga setia


Untuk Mu Teman

Langit hitam berbenang merah bersulam darah
Halilintar bergetar menebarkan tebaran getar
Lautan berbingkai bangkai melukis mati
Bumi berajah api membakar hati
Hutan berimba cahaya menyilaukan rasa
Semesta berbicara berakhirlah dunia
Halilintar menyambar melontarkan kabar berlontar mati
Darah melambai-lambai di atas periuk berduri
Jiwa berumbai-rumbai dalam dekapan mimpi
Rongga api di hentakan ke dasar bumi
Kepapakan gagak berapi suci
Meniadakan nafas yang telah pergi
Sinar seperti bayangan bulan mengelegar membuka pintu kematian
Sayatan pedang berduri tajam di tarik pelan
Nafas telah panas sudah saatnya pergi
Kembali kedaLam pusaran cahaya remang
Selamat jalan
Oleh :Nso


Copyright : http://cahayanya.name/2008/06/untuk-mu-teman.html#ixzz2Cy3ZDgrl
By. www.cahayanya.name

Doa untuk kasih dan sahabatku

Kereguk segelas jeruk hangat
Berharap menghilangkan penat
Ah…rasa masam dan manis yang bersatu
Dapat sejenak membuatku melupakan waktu
Kekasihku…
Dialah nafasku
Sahabatku…
Merekalah ragaku
Tuhan…
Dia wanita yang tertanam rusukku
Dengan nafasnya aku hidup
Dengan mata hatinya aku melihat dunia
Tolong satukan kami selamanya
Seperti Bulan dan Bintang
Seperti Adam dan Hawa
Biarkan kisah cinta kami kekal abadi
Tuhan…
Dia yang mengisi hariku
Mendengarkan keluh kesahku
Kami saling berbagi cerita suka dan duka
Kami saling menopang dan memberikan
semangat dalam berbagai cobaan hidup
Biarkan persahabatan kami kekal abadi

Tuhan….
Janganlah pisahkan aku dari kasihku dan
sahabatku
Karena Kasihku….
Adalah nafasku
Karena Sahabatku….
Adalah ragaku
Oleh : Mayudhy Chandra



Untukmu Sahabat…

Di saat kita nikmati kebersamaan
Banyak hal terlewatkan begitu saja
Keceriaan, gelak-tawa serta canda ria
Semuanya mengalir begitu saja
Waktu yang tersedia
Seolah tak mampu untuk menampungnya
Begitu cepat berlalu
Berlari seolah tak mau berhenti
Kenangan-kenangan itu tak terasa
Pergi meninggalkan semua kegembiraan
Keceriaan, gelak tawa serta canda ria
Satu persatu kenangan itu hilang sekejap mata
Ada sederet senyum saat terlintas memory yang dulu kala
Kenapa kegembiraan itu harus pergi?
Tidak searah dengan langkah kaki?
Kapan ini semua bisa terulang kembali?
Akankah kita tidak akan pernah bertemu lagi?
Sahabat…
Semua yang pernah kita jalani
Hari demi hari, waktu demi waktu
Tatkala kita lalui semuanya bersama

Banyak hal yang pernah terjadi
Karena itulah liturgi hidup yang kita miliki
Kadang benci, kesal dan kecewa
Juga senang, hormat dan sayang
Sungguh luar biasa apa yang telah kita lalui bersama
Inikah pemberian tak ternilai dari Sang Kuasa?
Yang sering kali tak pernah kita syukuri adanya
Ya Allah…
Lindungilah mereka yang kucinta.
Oleh : Fathul Wafie

Sepi Bukan Untukku…

Sahabat..,
Tidakkah kau tahu,,,
Aku terlalu sunyi,,
Perasaan ini begitu menyiksakan,,
Bertemankan sepi dan Hening malam,,
Berjauhan denganmu bukan kehendakku,,,
Tidakkah kau tahu,,,
Teriakku memanggil mu,,
Kesepian ini membuat aku pilu,,,
Betapa aku merinduimu,,
Ingin mendengar suaramu walau sekejap,,
Cuma cukup mengobati laraku,,,
Saat terbenam matahari,,
Hingga terbit fajar,,
Perasaan ku tidak puas,,,
Mimpi indahku tak datang,,
Resah dan gelisah membalut hiba,,
Aku tak dapat tidur,,,
Seperti mereka yang kedamaian,,

Sepi itu indah,,,
Tapi bukan untukku,,,
Karena senyap sunyi itulah,,,
Telah membunuh ku,,,
Telah membunuh ku,,,
Telah membunuh ku,,,
Kini sepi tak lagi untukku
Karena memang sepi bukan untukku
Fajar merekah
Beri kilau kedamaian jiwa
Terulur tangan nan kekar
Menuntun dalam bimbang
Tuk keluar dari sepiku
Karena memang sepi bukan untukku…..
Oleh : Yeti


Copyright : http://cahayanya.name/2008/08/sepi-bukan-untukku.html#ixzz2Cy03pwGx
By. www.cahayanya.name

Buat Sahabat Yang Lagi Resah

Apa lantas hendak kau salahkan gelombang,
Jika dermaga yang kau tuju
Tak ingin kau singgahi..
Apa hendak kau maki rasa hati,
Yang berharap mawar
Tapi duri yang kau dapati..
Tak usah juga kau tangisi
Setiap masa manis berhujan puisi
Tapi kemudian bermandi caci
Cinta bukanlah pesta kembang api
Warna-warni indah membuncah langit
Memecah sunyi
Tapi hanya hitungan detik
Lalu sepi kembali temani
Percayalah..
Cinta kan selalu senantiasa hadir
Untuk yang mau mengerti


Copyright : http://cahayanya.name

Cubit Tanpa Asmara

Terukirkan batu…pualam…
Berceritakan…burung terbang…
Seperti….aku melayang dalam sangkar
Sebatas rendah saja aku bertengger
Dahan kayu yang terpotong tanpa cabang
Di sana aku bersimpuh lelah
Tak bisa keluar dari jerembabnya fana
Terkekang tanpa daya…
Amarah pun seraya sirna tanpa seberkas kata
Begitu lenyaplah sudah yang bersemayam di hati…
Tanpa cinta lagi
Aku bernafas…
Tanpa hingar bingar dunia lagi
Aku…menatap lemas
Tanpa berkelana jauh
Aku mencari…
Tak tersisa sekedar puing saja
Haus akan isyarat cinta yang gersang…
Berapa kilo harus didaki tanpa tali…
Melewati tebing curam ditelan oleh panasnya mentari…
Seberapa aku harus percaya pada…bisik cinta…
Yang aku tahu hanya sekedar dusta…
Tak bisa ku lihat…bagian belakang dari kepalaku…
Tak bisa ku julurkan satu tangan untuk melingkar di perutku…
Kedua mataku tak bisa melirik yang ada di lain tempat…
Kecuali sebatas pandanganku…
Hanya yakinku padamu…
Hanya kepekaan dalam batinku…
Hanya rindang dan subur cinta…bersemayam
Tapi aku tak memilikinya lagi…
Lenyap sudah yang ku genggam
Menembus sangkar…
Sangkar ini…membentengiku…
Tak kan bisa kuraih lagi
Oleh : chemistry_cherryblassom

Puisi Persahabatan

Untaian katamu ternyata palsu
Janji indah telah kau ingkari
Untuk terus menjadi sahabatku
Tahukah kau sobat???
Bahwa segala luka yang menyobek hatimu
Dapat juga ku rasakan dan menusuk jiwaku
Bahwa darah yang menetes dari luka itu
Seiring air mata yang mengalir di pipiku
Sadarkah kau sobat???
Bahwa kepedihan yang selalu tampak di wajahmu
Adalah mimpi terburuk yang membebaniku
Bahwa sikap dinginmu untukku
Adalah pedang yang terus menghujam dadaku
Dulu secercah tawamu yang indah
Selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum
Tapi kini semua tlah berubah
Dan bukan lagi kebahagiaan
Yang mampu kau berikan padaku
Karena sahabat…
Kau khianati aku
k au cemari ikatan kita
Kau dengan mudah melepas jemariku
Padahal kau melihat aku
Rapuh tanpa kau di sampingku
Mengapa kau rusak hubungan ini???
Kawan…..
Engkau telah mengisi hari hari ku
Dengan canda tawamu
Nampak wajahmu ceria nan rupawan
kawan……
begitu bertartinya kau dalam hidup ini serasa hampa jika kau tak disisi
Kumelangkah tanpamu disampingku
Serasa diruang tak berpenghuni
Walau kuberada dikeramaian
Rasa linglung jika kau tak menemani
Tak tahu berbuat apa
Tanpamu disisi
Kawan…….
Kaulah tempat curahanku
Tempat curahan dari segala gundahku
Kapanpun dimanapun bagaimanapun
Dalam keadaan apapun
kau….selalu ada untukku
Selalu ada disetiap kubutuh
Kawan………
begitu besar jasamu
Kata terimakasih tak cukup membalas jasamu
Kawan….
Betapa besar jasamu
Tak dapat diungkap dengan kata
Andaikan air laut sebagai tinta
Bahkan seisi bumipun tak cukup sebagai tinta
Untuk menuliskan jasamu
Kawan……..
Kuingin selalu bersamamu
Rasa tak ingin kulalui waktu tanpamu
Sahabat terkadang bisa buat kita senang
Tapi sahabat juga bisa membuat kita terluka
Dikala engkau senang
Dikala engkau sedih
Sahabat…,
Kenapa engkau hadir dalam hidupku
Kenapa engkau membuatku menangis…?
Kenapa engkau tersenyum dalam tangisku?
Begitu mudahnya kau melupakan persahabatan kita…
Sia-sia kita bina persahabatankita ini
Selamat tinggal sahabat sejatiku…
Persahabatan tak butuh keajaiban,,
Yang ada hanya sebuah kebersamaan
Untuk selalu terus berjalan
Persahabatan bukan permainan
Bukan pula sebuah ujian
Juga bukan sebuah hayalan
Persahabatan adalah jembatan
Untuk mencapai sebuah tujuan
Persahabatan selalu berharap
Semua teman memperoleh kebahagian
Persahabatan adalah sebuah perwujudan
Kasih sayang yang terlewatkan
Cinta yang tak terungkapkan
Persahabatan. . .
Selalu berbuah kebahagiaan
Karena persahabatan takkan hilang termakan zaman
Kau adalah sahabatku teman pelipur laraku
Bersamamu aku bisa ber bagi cerita indah
Cerita tentang kegagalanku
Dan dengan mu pula aku bisa tuangkan segala keluh kesahku
Sahabat…
Saat kau sedih aku menangis
Saat kau terluka hatiku tercabik
Saat kau gundah aku selalu resah
Sahabat. . .
Jangan kau anggap aku orang lain
Aku adalah dirimu
Aku adalah saudaramu
Aku siap korban kan jiwaku agar kekal persahabatan kita
Teman itu seperti bintang
Tak selalu nampak
Tapi selalu ada dihati…
Sahabat akan selalu menghampiri ketika seluruh dunia menjauh
Karena persahabatan itu seperti tangan dengan mata
Saat tangan terluka, mata menangis
Saat mata menangis, tangan menghapusnya
Kuatkah aku menjalani ini.?
Kebersamaan kita memang indah
Bahkan terasa sangat manis
Kau teman berbagiku
Kau tempat ku curahkan resah dan gelisahku
Bercanda dan tertawa bersama
Menghangatkan tubuh dan jiwaku
Tapi. . .
Dalam tawa itu aku menjerit
Dalam kehangatan dekapanmu aku menggigil
Kau teman terbaikku
Tapi bukan pemilik cintaku

Jelaga Persahabatan

Masih kulihat jelaga dimatamu,
Jernih menawarkan tulus dalam sebuah jabat tangan
Lalu terukirlah kisah persahabatan dalam diary bernama hati
Kawan,
Masih kungingat cengkrama yang melantun dari bibir-bibir kita
ketika bulan tawarkan redup,
Ketika mentari tawarkan terik,
ketika langit tawarkan aneka warna
ketika burung tawarkan nyanyian seindah sorga jiwa
hingga memory kita terlarut dan enggan berpaling
hingga hari ini
masih kulihat jelaga itu di matamu
masih sejernih ketika dulu kita berjabat tangan
tapi kita mesti pulang
bukankah dedauan masih hijau serupa gejolak kita?
diary kita tak kan lusuh karena perpisahan bukanlah akhir memory,
tapi pintu menuju ruang bernama cita-cita
ketika aku haus cinta,
kan kuteguk kasih dari memory dalam jelaga persahabatanmu


Kenapa Diam Sahabat

Mengapa Kau diam Sahabat?
Aku Diam Karena aku tidak ingin bicara
Aku menikmaati suasana Hening
Karena Hening dapat memberikan Nuansa
Tidak kah kau lihat mereka berbicara Sahabat?
Kenapa Kau memilh selalu diam
Aku Bukan mereka, aku tidak suka banyak bicara
Itu menunjukan meraka tidak Mempunyai Makna
Tidak Kah Kau Sakit atau Marah atas ulah mereka sahabat?
Marah? kenapa harus marah.. aku hanya tertawa
Lihatlah mereka, Badut-badut panggung melakonkan drama
Itulah Kwalitas Mereka yang tak bijaksana
Bukan kah diam tak menyelesakai Masalah Sahabat?
Kamu salah, Diam menjawab dengan seribu bahasa
Apakah tidak kau lihat congor mereka berbusa
Dengan kata-kata yang hanya sebuah bisa
lalu apa yang akan kau lakukan sahabat?
Aku hanya akan melihat dan terus tertawa
Melihat Ocehan badut-badut panggung itu disana
tidak kah kau terhidur oleh meraka
Kau betul sahabat ku yang sangat kucinta
Memang dengan banyak berbicara kita terlihat merana
Dengan diam kita bisa memaknai yang ada
Kau memang sahabat ku yang bijaksana.



By. www.cahayanya.name

Kata Sahabat

Kata sahabat
“dari pada memikirkan orang itu
lebih baik memikirkan masa depan mu
karena jalan mu masih panjang”
kata sahabat
saat aku terjatuh dan tak ingin kembali
ke tempat aku berdiri saat ini
“masih ada yang belum kau raih
sebuah tujuan utama
yang membuat kau datang ke sini
yaitu sebuah gelar”
gelar untuk masa depan
gelar yang semua orang inginkan
gelar yang karenanya kita kan dihargai
gelar yang akan membuat orang tua bangga
Kata sahabat
“hidup ini indah
jangan sakiti diri dengan memikirkan orang itu
kau bisa melupakannya
asal kau mau membuka hati”
kata sahabat
“berbicaralah yang perlu saja
karena kita tak tahu
apa yang orang katakan di belakang kita”
kata sahabat
“kalau kau marah datang pada ku
lampiaskan marah mu pada ku
jangan pada yang lain
karena aku akan lebih sakit
karena kita tak tahu apa akibatnya”
masih kata sahabat
“karena kita tak boleh lemah di hadapan orang lain
karena dihargai itu penting”
dan untuk sahabat
terima kasih dan maaf
membuat mu harus bersabar dengan keadaan ku
By . Achan

Sahabat Sepi

Mentari mengintip di balik awan.
Dan kita berirama senda gurau.
Burung-burung berkicau keindahan.
Bising jagat lenyap terhalau.
Suasana hati aku berkisah diri.
Mentari menatap malu di balik awan.
Sepi menyelimut dalam keseharian hati.
Betapa pun tawa riang melayang dari mulut teman-teman tapi mereka hanya gurauan.
Orang tua di ruang rahasia,
Umur balita di tinggal mereka.
Saudara sedarah tak tumbuh ke dunia.
Hanya 1 saudara dari ibu, teman jiwa.
Megah dunia diriku terhimpit sepi.
Betapa hidup terasa papa.
Tinggal dalam istana berteman sepi.
Tapi takdir telah tetapkan dalam kata.
Kau memandang haru, pada sendu hatiku.
Berwarna tanyamu, seakan bergejolak dalam hati.
Dirimu hanya mentari yang malu.
Kau ragu dalam pengungkapan diri.
Ada pertanyaan apa?
Kau nampak dalam tanya.
Di balik tanyamu. Berilah aku kucuran airmu.
Biar jiwaku tak kering di kala siang terik mentari
Dan aku tetap tumbuh segar menuai hari.
Kau berkata:
“Kau dalam haru.
Aku dalam haru.
Kisahmu dan kisahmu dalam pandang sama.
Diriku berteman sepi sehingga hidupku hampa.
“Kau dalam sepi keluarga
Aku dalam sepi teman-teman jiwa.
Betapa takdir mencoret hadir temanku.
Kini tak ada siapa, yang menemaniku memetik bunga”.
Usaplah tetes air sia-sia.
Kau hidup dengan masa depannya.
Masa lalu hanyalah catatan kisah
dan terkumpul dalam istana sejarah.
Dan kita menunduk menyepi.
Meresapi kata-kata hati.
Mentari tak ragu lagi menatap.
Tak ada bahasa hati yang kita tutup.
Dan cerahnya mentari memberikan tanda semangat hidup.

Oleh: Muhammad Lubab el-Zaman


Galau Hati

Jantungku berdenyut kencang sekali
Seiring hembus angin dan deru air hujan
Kekhawatiran terus menghantui
Bimbang akan hari indah tinggal kenangan
Engkau jauh terapung ditengah laut lepas
Galau hatiku semakin menekan
Kekhawatiran membuatku terhempas
Bimbang ada tanya yang tak terdefenisikan
Aku mengepakkan sayap di atas anganku
Merangkul…..
Membawamu ke atas megah
Menerbangkan wujudmu
Berpijak ke bibir pantai
Namun senja telah datang
By. Munassir Toing

Cara Memasang Share This Post

Cara Memasang Share This Post. Banyak trik SEO yang dapat kita gunakan agar blog atau halaman blog kita menjadi populer dan diindeks oleh mesin pencari (search engine). Salah satu trik yang dengan dengan mudah dapat kita lakukan adalah dengan cara memasang Share This Post pada halaman atau postingan blog milik kita.
Dengan memasang tool tersebut adalah halaman atau postingan kita dipublikasikan pada situs social bookmark yang dipilih oleh pengunjung, antara lain Digg, Delicious, Facebook, Google, Stumble, Technorati dan Twitter. Dengan terpublikasinya halaman postingan blog kita maka diharapkan akan dapat meningkatkan traffic pengunjung pada blog kita.

Jika pengunjung tertarik untuk memasang tool tersebut, Tips dan Trik Blog akan mengetengahkan cara untuk memasangnya.

Berikut langkah-langkah memasang Share This Post tersebut.

Pertama, login ke akun blogger masing-masing hingga masuk Dasbor >> Rancangan >> Edit HTML

Kedua, jangan lupa centangi “Expand Templates Widget

Ketiga, cari kode ]]>></b:skin>

Keempat, copy script di bawah ini di atas kode ]]>></b:skin> tersebut.

div.sociable { margin: 16px 0;}
span.sociable_tagline { position: relative; }
span.sociable_tagline span { display: none; width: 14em; }
span.sociable_tagline:hover span {
position: absolute;
display: block;
top: -5em;
background: #ffe;
border: 1px solid #ccc;
color: black;
line-height: 1.25em;
}
.sociable span {
display: block;
}
.sociable ul {
display: inline;
margin: 0 !important;
padding: 0 !important;
}
.sociable ul li {
background: #f5f5f5;
display: inline !important;
list-style-type: none;
margin: 0;
padding: 2px;
}
.sociable ul li:before { content: ""; }
.sociable img {
float: none;

border: 0;
margin: 0;
padding: 0;
}

.sociable-hovers {
opacity: 0.4;
-moz-opacity: 0.4;
filter: alpha(opacity=40);
}
.sociable-hovers:hover {
opacity: 1;
-moz-opacity: 1;
filter: alpha(opacity=100);
}


Kelima, kemudian cari kode <data:post.body/>

Jika blog kita sudah menggunakan fungsi readmore maka akan terdapat dua kode tersebut dan pilih kode yang kedua atau terakhir agar tidak tampak pada halaman utama.

Keenam, copy script di bawah ini dan letakkan di bawah <data:post.body/>

<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
<div class='sociable'>
<div class='sociable_tagline'>
<img alt='maspeypah' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAdGl-lzQwVmVtIVomxgGG-a5gOVT9rbywEdEZS45pebM96ik3tZJylQ0ZSrjXBN-oYv1WAc-HnHKf0ulUuCvUzppYzSIS5VkTnGVposvIyTq6vqQJ29KOeZMj_miSYP-OIEXYcaj3h5gi/s1600/share.jpg' title='Share This Artikel'/>
</div>
<ul>
<li><a expr:href='"http://digg.com/submit?phase=2&url=" + data:post.url + "&title=" + data:post.title' target='_blank'><img alt='Digg' class='sociable-hovers' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitfUK5lBll0xs87PCBSQbMbxZAp5twY6h0A9SUPbV774YNTeGxl8NEF4nP5u2OE3kTBu6wj4eACrxWl32-r0g34yG495T_cOlJcEiFy5kHKCnUeBfmCSkI4dEisHYe7y4UO2TfIqHYtkbT/s400/digg.png' title='Digg'/></a></li>
<li><a expr:href='"http://del.icio.us/post?url=" + data:post.url + "&title=" + data:post.title' target='_blank'><img alt='del.icio.us' class='sociable-hovers' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdWzGkFOs0rludYR3hZroan2EsO1mtHEH1MHGk40pkOCzbykC5wRfbVVgW9AWyrV1cpZvfl0FB2nefHt51HGT1niRpGGALGgwkBRFJ_BU-YR9-jeuz0TlHVl-EK_5Odj_z0W8RYelIH6O6/s400/delicious.png' title='del.icio.us'/></a></li>
<li><a expr:href='"http://www.facebook.com/sharer.php?u=" + data:post.url + "&title=" + data:post.title' target='_blank'><img alt='Facebook' class='sociable-hovers' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNQnlcPW5PSyWM8qDNRq2g9G5qureRJq3Jpe8a-oquSTewpFlKSGELHJkMygHhu2AAjrtcH9OHqpc7_vNZBzyWyvnnmAp2sh19R9v8rQwOw1tYtBJFiV_h4YTTI9hNlXHIkny37pPsEVJ9/s400/facebook_002.png' title='Facebook'/></a></li>
<li><a expr:href='"http://www.google.com/bookmarks/mark?op=edit&bkmk=" + data:post.url + "&title=" + data:post.title' target='_blank'><img alt='Google' class='sociable-hovers' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLOZluipim0E8fC2c5L40_HKeeiElMKAM71kaXh4KwZPVUSheWeSuiy_44xW-drIVrb9LmwpiwucKnaBJ84Uhp9uKMNjGsvSrzSxTX1a3z49W62Eihi1_fCJwe0SaqC_hWrf-EwBhx7Qty/s400/googlebookmark.png' title='Google'/></a></li>
<li><a expr:href='"http://www.stumbleupon.com/submit?url=" + data:post.url + "&title=" + data:post.title' target='_blank'><img alt='StumbleUpon' class='sociable-hovers' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXLxBHqurAAthfc0ASW3ZDMxC0NgbfhT6OC7q0Z8gv6W2vnIO4326pyWrkfx2JswJA3Qtfxzx6UdEsyY8vfMc1snsPO0_gQM2LwcnwJ6vgr5zsw-mjFBRG5JbfrVq-pMbU7MAMphcY2R9S/s400/stumbleupon.png' title='StumbleUpon'/></a></li>
<li><a expr:href='"http://technorati.com/faves?add=" + data:post.url + "&title=" + data:post.title' target='_blank'><img alt='Technorati' class='sociable-hovers' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_x_NHY04SNShknkuWJT9WEoNUsP6qRKEI1hGJFuxlqbNAIfxA8h7Lk3ShkNSdS9dR82zddQF8LqSKyxQyQ9Pz7oyVC58mIG36LA8Ex1ckFH33kPoZwUWBt1ryaexAiXFZgjAzgHNd2FLF/s400/technorati.png' title='Technorati'/></a></li>
<li><a expr:href='"http://twitter.com/home?status=" + data:post.url + "&title=" + data:post.title' target='_blank'><img alt='TwitThis' class='sociable-hovers' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqwaNKBE4ddra2MH8B-vMmrgQNuSIpHt1ERC-4fmLVnNUmPrYLtl0oizGOOF3yBmWJ85XyYT9d5cnKLp5yMyzqXyf2FCjPrX8VCD7zJbkePOr9qDIj_AY04jG-ypuWLVvrh602f228WCw6/s400/twitter.gif' title='TwitThis'/></a></li>
</ul>
</div>
</b:if>


Ketujuh, simpan template.

Kedelapan, refresh blog kita dan pastikan tool tersebut sudah “hadir” dalam setiap postingan yang telah kita buat.
Diberdayakan oleh Blogger.

ShoutMix chat widget

Followers

    Iklan



>